DEMI APA? DEMIKIAN AKU MENCINTAIMU!
Aku mencintaimu bukan dalam terang siang. Aku mencintaimu dalam kegelapan; dengan hati sebagai mataku
Masuklah dalam badai. Setidaknya kita bersama dalam cinta meskipun kepastian masih belum teraba
Entah sabagai awal atau akhir, aku tetap menginginkanmu sebagai tokoh utama dari setiap inci cerita bahagia dari sedihku
Ini yang tertulis dihatiku; mencintaimu. Titik. [tanpa koma]
Dihadapan hatimu aku memilih untuk berserah. Bawalah aku kemana pun cinta menginginkan kita pergi
Pada satu cinta, cerita itu ada. Jika memang begitu seharusnya, kita jalani saja. Bukan semata karena didorong ingin,tapi karena itulah perintah hati
Bukan cinta yang memisahkan, tapi kita yang membuatnya terjadi. Bukan cinta yang melukai, kita yang membuatnya terjadi sedemikian rupa. Dan, semoga kita tak pernah berpikir untuk melakukannya.
Aku tulis kata pertama dengan huruf "C" Lalu, hening. Percayalah! Dan aku mengeja lagi namamu, di huruf "I", jematiku berhenti. Dalam keheningan itu, ku catut lagi tiga huruf tersisa dari namamu: CINTA